Pengertian dan
Keutamaan Ilmu
Ilmu adalah isim masdar
dari ‘alima yang berarti mengetahui, mengenal, merasakan, dan menyakini. Secara
istilah, ilmu ialah dihasilkannya gambaran atau bentuk sesuatu dalam akal.[4]
Karena pentingnya ilmu
dan banyaknya faidah yang terkandung di dalamnya, para ulama menyimpulkan bahwa
menuntut ilmu adalah wajib, sesuai dengan jenis ilmu yang akan dituntut. Inilah
hukum dasar menuntut ilmu, berdasarkan sabda Rasulullah SAW:
طلب العلم فريضة على كل مسلم
ومسلمة
Artinya: “Menunut ilmu hukumnya wajib bagi orang islam
laki-laki dan orang islam perempuan”. (HR.
Peranan ilmu
pengetahuan dalam kehidupan seseorang sangat besar, dengan ilmu pengetahuan,
derajat manusia akan berbeda antara yang satu dengan yang lainnya. Allah SWT
berfirman:
شَهِدَ اللهُ أَنَّهُ لَا
إِلَهَ إِلَّا هُوَ وَالْمَلَائِكَةُ وَأُولُو الْعِلْمِ قَائِمًا بِالْقِسْطِ لَا
إِلَهَ إِلَّا هُوَ الْعَزِيزُ الْحَكِيمُ (آل عمران: 18)
Artinya: “Allah
menyatakan bahwasanya tidak ada Tuhan melainkan dia (yang berhak disembah),
yang menegakkan keadilan. para malaikat dan orang-orang yang berilmu (juga
menyatakan yang demikian itu). tak ada Tuhan melainkan dia (yang berhak
disembah), yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana” (QS. Ali Imran: 18).
Dalam ayat ini
dijelaskan bahwa yang menyatakan bahwa tiada yang berhak disembah selain Allah
adalah dzat Allah sendiri, lalu para malaikat dan para ahli ilmu. Diletakkannya
para ahli ilmu pada urutan ke-3 adalah sebuah pengakuan Allah SWT, atas
kemualian dan keutamaan para mereka.
Dalam ayat lain Allah
berfirman:
يَرْفَعِ اللهُ الَّذِينَ
آمَنُوا مِنْكُمْ وَالَّذِينَ أُوتُوا الْعِلْمَ دَرَجَاتٍ وَاللهُ بِمَا تَعْمَلُونَ
خَبِيرٌ (المجادلة: 11)
Artinya: “Niscaya Allah akan meninggikan orang-orang
yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa
derajat. dan Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan”. (QS. Al-Mujadilah:
11)
Ibnu ‘Abbas ketika
menafsirkan ayat ini mengatakan bahwa derajat para ahli ilmu dan orang mukmin
yang lain sejauh 700 derajat. Satu derajat sejauh perjalanan 500 tahun[5].
Hadits-hadits yang
menjelaskan Pentingnya Ilmu
Hadits-hadits yang
menjelaskan pentingnya ilmu sangat banyak, dan tidak mungkin disebutkan
semuanya dalam makalah ini. Para ulama ahli hadits pada umumnya menuliskan bab
tersendiri yang menjelaskan pentingnya ilmu. Mereka bahkan menulis sebuah kitab
yang khusus menjelaskan betapa pentingnya ilmu bagi seluruh sendi kehidupan,
baik dalam kehidupan dunia maupun akhirat.
Sabda Rasulullah SAW:
اَلْعُلَمَاءُ وَرَثَةُ الْأَنْبِيَاءِ
(رواه أبو داود والترمذي وابن ماجه وابن حبان)
Artinya: “Orang-orang yang berilmu adalah ahli
waris para nabi” (HR. Abu Daud, Tirmidzi, Ibnu Majah dan Ibnu Hibban)
Tentu sudah diketahui,
bahwa tidak ada kedudukan di atas kenabian dan tidak ada kemuliaan di atas
kemulian mewarisi kedudukan kenabian tersebut.
Rasulullah SAW
bersabda:
يَسْتَغْفِرُ لِلْعَالِمِ
مَا فِي السَّمَوَاتِ وَالْأَرْضِ (رواه أبو داود والترمذي وابن ماجه وابن حبان)
Artinya: “Segala apa
yang ada di langit dan bumi memintakan ampun untuk orang yang berilmu”. (HR.
Abu Daud, Tirmidzi, Ibnu Majah dan Ibnu Hibban)
Kedudukan apa yang
melebihi kedudukan seseorang yang selalu dimintakan ampun oleh para malaikat
langit dan bumi?.
Rasulullah SAW
bersabda:
أَفْضَلُ النَّاسِ الْمُؤْمِنُ
الْعَالِمُ الَّذِيْ إِنِ احْتِيْجَ إِلَيْهِ نَفَعَ وَإِنِ اسْتُغْنِيَ عَنْهُ أَغْنَى
نَفْسَهُ (رواه البيهقي)
Artinya: “Seutama-utama manusia ialah seorang mukmin
yang berilmu. Jika ia dibutuhkan, maka ia menberi manfaat. Dan jika ia tidak
dibutuhkan maka ia dapat memberi manfaat pada dirinya sendiri”. (HR.
Al-Baihaqi)[6]
Hadits ini menjelaskan
bagaimana keutamaan ilmu bagi seseorang, dimana ia akan memberikan manfaat dan
dibutuhkan oleh orang-orang disekitarnya. Bahkan jika seorang yang berilmu
terangsingkan dari kehidupan sekitarnya, ilmu yang ia miliki akan memberikan
manfaat kepada dirinya sendiri, dan menjadi penghibur dalam kesendiriannya.
Tentang pentingnya ilmu
Rasulullah SAW bersabda:
مَنْ يُرِدِ اللهُ بِهِ خَيْرًا
يُفَقِّهْهُ فِي الدِّينِ (رواه البخاري ومسلم)
Artinya: “Barang siapa dikehendaki bagi oleh Allah,
maka Allah memberi kepahaman untuknya tentang ilmu”,(HR. Bukhari dan Muslim)
Hadits ini adalah
hadits yang urgen, dimana seolah-olah Allah menggantungkan kebaikan seseorang
terhadap kepahamannya terhadap agama, dalam arti kwalitas dan kwantitas ilmunya
dalam masalah agama. Dari sini dapat diketahui bahwa ilmu adalah penting,
karena ia menjadi penentu baik dan buruk seseorang. Dengan ilmu ia akan
membedakan salah dan benar, baik dan buruk dan halal dan haram.
Dalam hadits lain
Rasulullah SAW bersabda:
إنَّ مَثَلَ مَا بَعَثَنِي
اللهُ بِهِ مِنْ الْهُدَى , وَالْعِلْمِ كَمَثَلِ غَيْثٍ أَصَابَ أَرْضًا فَكَانَتْ
مِنْهَا طَائِفَةٌ طَيِّبَةٌ قَبِلَتْ الْمَاءَ , فَأَنْبَتَتْ الْكَلَاَ , وَالْعُشْبَ
الْكَثِيرَ , وَكَانَ مِنْهَا أَجَادِبُ أَمْسَكَتْ الْمَاءَ , فَنَفَعَ اللهُ بِهَا
النَّاسَ فَشَرِبُوا مِنْهَا , وَسَقَوْا , وَزَرَعُوا , وَأَصَابَ طَائِفَةً مِنْهَا
أُخْرَى إنَّمَا هِيَ قِيعَانٌ لَا تُمْسِكُ الْمَاءَ , وَلَا تُنْبِتُ كَلَأً , فَذَلِكَ
مَثَلُ مَنْ فَقُهَ فِي دِينِ اللهِ , وَنَفَعَهُ بِمَا بَعَثَنِي اللهُ بِهِ , فَعَلِمَ
, وَعَلَّمَ , وَمَثَلُ مَنْ لَمْ يَرْفَعْ بِذَلِكَ رَأْسًا , وَلَمْ يَقْبَلْ هُدَى
اللهِ الَّذِي أُرْسِلْتُ بِهِ (رواه البخاري ومسلم)
Artinya: “Perumpamaan
apa yang dituliskan oleh Allah kepadaku yakni petunjuk dan ilmu adalah seperti
hujan lebat yang mengenai tanah. Dari tanah itu ada yang gemburyang dapat
menerima air lalutumbuhlah padang rumput yang banyak. Dari panya ada yang keras
dapat menahan air dan tidak dapat menumbuhkan rumput. Demikian itu perumpamaan
orang yang tidak menolak kepadanya, dan mengajar, dan perumpamaan orang yang
pandai agama Allah dan apa yang dituliskan kepadaku bermanfaat baginya, ia
pandai dan mengajar, dan perumpamaan orang yang tidak menolak kepadanya, dan ia
tidak mau menerima petunjuk Allah, yang mana saya di utus dengannya”. (HR.
Bukhari dan Muslim)
Dari Sahal bin Sa’ad
RA, ia menceritakan sabda Rasulullah SAW kepada Ali bin Abi Thalib:
فَوَاَللهِ لَأَنْ يَهْدِيَ
اللهُ بِكَ رَجُلًا , وَاحِدًا خَيْرٌ لَكَ مِنْ حُمْرِ النَّعَمِ (رواه البخاري ومسلم)
Artinya: “Demi Allah!
Jika Allah memberi petunjuk kepada seseorang karenamu, maka itu lebih baik dari
pada himar-himar ternak” (HR. Bukhari Muslim)
Rasulullah SAW
bersabda:
مَنْ دَعَا إلَى هُدًى كَانَ
لَهُ مِنْ الْأَجْرِ مِثْلُ أُجُورِ مَنْ تَبِعَهُ , لَا يَنْقُصُ ذَلِكَ مِنْ أُجُورِهِمْ
شَيْئًا , وَمَنْ دَعَا إلَى ضَلَالَةٍ كَانَ عَلَيْهِ مِنْ الْإِثْمِ مِثْلُ آثَامِ
مَنْ تَبِعَهُ لَا يَنْقُصُ ذَلِكَ مِنْ آثَامِهِمْ (رواه مسلم).
Artinya: “Barang siapa
mengajak kepada petunjuk, maka baginya pahala seperti pahala-pahala orang yang
mengikutinya, tidak dikurangi sedikitpun dari phala-pahala itu. Barang siapa
mengajak kepada kesesatan, maka baginya dosa seperti dosa-dosa orang yang mengikutinya,
tidak dikurangi sedikitpun dari dosa-dosa itu” (HR. Muslim)
Dari Abu Hurairah RA,
Rasulullah SAW bersabda:
إذَا مَاتَ ابْنُ آدَمَ انْقَطَعَ
عَمَلُهُ إلَّا مِنْ ثَلَاثٍ : صَدَقَةٌ جَارِيَةٌ , أَوْ عِلْمٌ يُنْتَفَعُ بِهِ
, أَوْ وَلَدٌ صَالِحٌ يَدْعُو لَهُ (رواه مسلم)
Artinya: “Jika anak
Adam meninggal, maka terputuslah semua amalnya kecuali dari tiga perkara,
shadaqah jariyah, ilmu yang bermanfaat dan anak shaleh yang mendoakannya” (HR.
Muslim)
Hadits-hadits tersebut
menjelaskan keutamaan-keutamaan dan pentingnya ilmu bagi manusia. Dan masih
banyak hadits-hadits lain[7].
Tidak ada komentar:
Posting Komentar